Seandainya Semua Pemimpin Seperti Umar bin Abdul Aziz

‘Atha ibn Abi Rabah pernah bercerita : ” Suatau ketika aku menemui Fatimah binti ‘Abdil Malik ( istri khalifah ‘Umar ibn ‘abdil’ Aziz ) setelah wafatnya ‘Umar ibn ‘ Abdil’ Aziz. Maka aku berkata pada : “Wahai putri Abdul Malik, beritahukan padaku tentang Amirul Mu’minin”.

Ia pun berkata : ” Aku akan melakukannya. Seandainya ( Amirul Mu’minin ) masih hidup tentulah aku tidak dapat melakukannya.

Sesungguhnya ‘Umar ibn ‘Abdil’ Aziz r.a. telah menyerahkan jiwa dan raganya untuk rakyatnya. Ia selalu mendudukan seluruh harinya untuk mereka. Jika tiba di waktu sore sementara ada beberapa hajat yang harus ia selesaikan, maka ia pun melanjutkannya hingga malam hari. Dan bila malam semakin larut, dan seluruh hajat rakyatnya telah selesai, ia pun meminta lampu yang dinyalakan dari hartanya sendiri. Kemudian ia mengerjakan shalat dua raka’at. Dan setelah itu ia pun duduk terpekur sembari meletakkan kepalanya di tangannya. Hingga… menetes air matanya membasahi pipinya, sambil terisak-isak. Dan ia menghabiskan malamnya dalam kondisi seperti itu, hingga fajar menjelang. Dan ia pun memasuki waktu pagi dengan berpuasa.

Aku mendekatinya, dab berkata : “Wahai Amirul Mu’minin, barangkali ada sesuatu yang terjadi kemarin. Ada apa dengan dirimu ?

Ia pun menjawab : “Memang betul ( telah terjadi sesuatu kemarin ), namun biarkanlah aku dengan urusanku, dan selesaikanlah urusanmu”.

Aku berkata : “Sampaikanlah padaku, barangkali aku pun bisa mendapat pelajaran dari kejadian itu”.

Maka beliau berkata : ” Baiklah, jika demikian aku akan memberitahukan padamu. Sesungguhnya aku memperhatikan diriku sendiri, ternyata ku temukan diriku telah diberi beban mengurus urusan umat ini; yang kecil maupun yang besar, yang berkulit hitam maupun yang coklat. Lalu tiba-tiba aku mengingat akan orang asing yang tersesat, orang faqir yang membutuhkan, tawanan perang yang hilang, dan orang-orang yang seperti mereka yang ada di seluruh penjuru negri dan di penghujung bumi. maka ketika itu, aku pun sadar, bahwa Allah swt. pasti akan menanyaiku tentang mereka, dan bahwa Muhammad saw. akan membawa hujjah ( yang memberatkanku ) tentang mereka. Sehingga aku merasa takut jika aku tidak mempunyai alasa dan jawaban di hadapan Allah. Aku khawatir Rasulullah swa. tidak akan membelaku dengan satu hujjah pun. yah, maka aku menakutkan diriku sendiri dengan ketakutan yang membuat mataku menangis dan hatiku gemetar. Dan aku… setiap kali aku mengingatnya, aku pun semakin gemetar. Dan kini aku telah menceritakannya padamu, wahai Fatimah! Maka ambillah pelajaran darinya, atau biarkanlah ia berlalu begitu saja. ( Sirah ‘Umar ibn ‘Abdil’ Aziz hal.46, dan Manaqib ‘Umar ibn ‘Abdil’ Aziz hal.248-249 ) ( Pengantin Syurga – Abul Migdad Al-Madany )

Adakah pemimpin kita seperti ‘Umar r.a. ?

Wallahu’alam bissawab

Published in: on Juli 6, 2008 at 11:39 pm  Tinggalkan sebuah Komentar  

Bicaralah…

Hari ini untuk kesekian kali nya aku mengingatmu

Belaian angin hutan Tripa menghembuskan hangatnya rindu

Adakah kau ingat aku seperti aku mengingatmu ?

Adakah rindumu melebihi rasa rinduku ?

Padahal banyaknya pohon di huntan ini

Belum bisa menandingi banyaknya kata indah yang kusimpan untuk persuaan kita.

Masihkah rasa kesal di hatimu kepada ku ?

Masihkah kau merasa terganggu dengan ucapan salam ku ?

Padahal tanpa melihatmu untuk sekian lama pun

Aku masih bisa melukiskan indahnya senyum mu  di kanvas hatiku.

Published in: on Juli 6, 2008 at 11:06 pm  Tinggalkan sebuah Komentar  

Penyesalan

Mengapa aku harus mengenal mu
Mengapa aku harus tau nama mu
Sungguh pandangan itu telah membiusku
Kini dirimu telah menyita waktu tidur ku
Kini dirimu telah merampas selera makan ku
Sungguh senyum itu telah mengisi setiap mimpi ku
Sekarang setiap kata dari mulutku terselipkan nama mu
Sekarang kemanapun arah mata ku tertuju hanya ada wajah mu
Tolong berikan aku satu kesempatan
Biarkan aku mengisi ruang hati mu
Biarkan aku menebus janji dalam do’a ku.
Bila semua ini hanya mimpi…
Menghilanglah dari sudut ingatan ku
Bila semua ini hanya bayangan…
Menghilanglah dari pandangan ku
Bila semua ini hanya candaan
Berhentilah,..
Aku sangat lelah menipu perasaan hati ku.

.,……

Published in: on Juli 6, 2008 at 5:08 pm  Tinggalkan sebuah Komentar  

5 Tanda Orang Bahagia

Semakin bertambah ilmu semakin tawaduk
Semakin bertambah amal semakin takut kepada ALLAH
Semakin bertambah umur semakin hilang rakusnya ( akan dunia )
Semakin bertambah kaya semakin dekat dengan fakir miskin
Semakin bertambah tinggi kedudukannya semakin dekat dengan rakyat

Sudah pasti 5 diatas ada pada diri kita, mungkin selama ini kita banyak berbuat sia-sia yuk… kita bercermin mungkin sudah saatnya kita mengubah diri kita menjadi baik di dunia dan mendapat yang baik di akhirat 🙂 insya’ Allah.

Wallahu’alam bis sawab

Published in: on Juli 6, 2008 at 5:01 pm  Tinggalkan sebuah Komentar  

Syair Kerinduan

Kita ibarat dua sisi mata uang,
Kita begitu dekat, tapi kita tidak pernah bertemu muka.
Aku mengenal nama mu, tapi aku tidak mengenal wajah mu
Mungkin Tuhan menciptakan hijab diantara wajah mu yang cantik
Dengan pandangan mataku yang hina.
Kini aku benar terhanyut dalam perasaan gundahku,
Semua ini menuntut kerelaan ku, Akan kah aku ikhlas ?
Semoga aku segera menemukan hikmah dari semua ini.
Ya ALLAH jadikan hatiku redha menerima apa pun keputusan Mu.

Published in: on Juli 6, 2008 at 3:43 pm  Tinggalkan sebuah Komentar  

Mukmin Itu tidak Pernah Idle

Hendak nya seorang mukmin itu adalah pekerja keras, dan bukan orang yang malas hanya berpangku tangan sebagai mana firman Allah swt :

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain ( Q.S. Alam Nasyrah : 7 )

Jadi kenapa harus idle dari kegiatan, baik itu kegiatan mencari sebagian rezeki yang di janjikan Allah swt, maupun belajar untuk menambah ilmu, karena belajar tidak ada kata tamat sebelum kita menerima ijazah terakhir yaitu kain kafan.

Dan jangan berputus asa bila dalam pekerjaan terkadang mengalami kendala, mungkin jauh dari harapan, tapi hendaknya kita tawakkal kepada Allah swt.

Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir ( Q.S.Yusuf : 87 )

Jadi mulai hari ini ayuk kita semangat untuk bekerja maupun menuntut ilmu untuk kebaikan insya’ Allah, Allah swt meredhai, so…. jangan pernah idle apa lagi bengong,.. bisa2 kena flu burung 🙂

Wallahu’alam bis-sawab

Published in: on Juli 6, 2008 at 3:33 pm  Tinggalkan sebuah Komentar